Hari ini, 1 Mei 2015, adalah hari Buruh Internasional. Saya mengucapkan SELAMAT HARI BURUH bagi Anda yang saat ini masih menjadi karyawan di perusahaan.
Seorang buruh sama seperti pahlawan bagi sebuah perusahaan. Tanpa buruh, perusahaan/pabrik tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Setiap orang tidaklah sama jiwanya. Ada yang senang menjadi karyawan, ada pula yang lebih senang berwiraswasta karena merasa lebih bebas jiwanya.
Lalu bagaimana menjadi leader/pengusaha yang bisa dicintai oleh karyawannya ?
Berikut tipsnya…..
Setiap pengusaha tentu ingin dicintai oleh karyawannya, sehingga menghasilkan kinerja yang terbaik bagi perusahaan. Karyawan yang loyal dan cinta akan membuat sulit untuk diambil pihak lain sehingga terjadinya turn over (pergantian) karyawan bisa diminimalisir.
Nah, bagaimana membangun tim yang loyal dan totalitas ? Berikut saya ambil dari kultwit mas Jaya Yea dan saya rangkum agar lebih mudah dimengerti dan dipahami :
1. Gaji yang cukup
Jangan bayar karyawan dibawah angka kebutuhannya.
Setiap merekrut karyawan, tanyakan: “Berapa ANGKA CUKUPMU..?” Jika mereka menyebutkan lebih tinggi dari kemampuan Anda membayar, maka sebaiknya tidak diterima. Daripada Anda terima, ternyata kebutuhan (atau keinginan) mereka tak tercukupi, maka akan jadi bumerang nantinya.
Seorang yang senantiasa bersyukur, akan bisa membedakan antara kebutuhan (cukup) & keinginan (harapan).
Misal dia minta 3,5 jt, dan Anda hanya mampu 2,5 jt, maka lebih memilih untuk tidak menawar dan tidak menerima. Dan sebaliknya, apabila dia menyebutkan ‘angka cukupnya’ dibawah angka standar sesuai posisi & skill yang Anda perlukan, Anda boleh membayar lebih.. (Tapi selalu diingat bahwa dengan gaji segitu, maka kualitas pekerjaannyapun harus sesuai)
2. Jangan bekerja untuk perusahaan, pasti kecewa!
“Jika kamu bekerja keras, lembur tanpa gaji tambahan, berjuang untuk memajukan perusahaan, ternyata atasanmu atau perusahaanmu tak menghargai, kecewakah kamu?”, itulah pertanyaan yang harus ditanyakan kepada karyawan yang baru masuk.. Jika dia bekerja untuk Anda atau perusahaan, maka dia akan kecewa saat Anda tak menghargainya di kemudian hari. Tapi jika dia bekerja untuk mengasah ketrampilannya, meski lembur tanpa dibayar pun, dia tak akan merasa rugi. Kenapa? Karena dia akan bertumbuh setiap harinya..
“Toh jika kemampuanmu bertumbuh dan aku tak menghargaimu, orang/perusahaan lain akan melirikmu. Sebaliknya, jika kamu tidak handal, kerja seenaknya, banyak menuntut, perusahaan mana yg mau terima kamu?”
3. Memanusiakan manusia (MMM)
Karyawan juga punya rasa dan hati. Berapapun gaji buruh dinaikkan, selalu ada ketidakpuasan. Apalagi jika ada yang jadi KOMPORNYA. Sebaliknya, di beberapa perusahaan yg masih menggaji pas-pasan, tapi karyawannya betah dan hepi-hepi saja. Koq bisa? Hal itu karena ada figur pemimpin yang mau berempati, yang mau ‘blusukan’ dan mau membaur bersama pekerja. Misalnya tidak menggunakan mobil fasilitas kantor & memilih jalan kaki atau pinjam sepeda satpam untuk pulang ke rumah kontrakan. Mereka (buruh) masih dibayar di bawah UMR, sementara pimpinan naik sedan, pasti akan tumbuh kecemburuan dan GAP (jurang pemisah).
Membawakan makanan & minuman saat pekerja lembur atau menengok & membantu ‘buruh’ yg sedang sakit akan menimbulkan EFEK EMOSIONAL yang luar biasa. Hal itu tak seberapa jika dibandingkan kenaikan gaji, tapi EFEK EMOSIONALnya bisa luar biasa. Hal itu akan membuahkan hasil….Pekerja jadi lebih sungkan dan tidak ikutan demo.