Assalamu’alaikum sobat,
Masih seputar marketing, mari kita perdalam lagi teknik berjualan kita sehingga nantinya dapat membantu Anda dalam berjualan, dan profit akan semakin naik dan naik. Siap..???
Ngomong-ngomong soal Teknik Menjual Tanpa “Berjualan” ini sebenarnya berkaitan dengan bahasa atau kalimat kita dalam menawarkan menjual suatu produk pada orang lain, yang bahasa kerennya adalah CopyWriting. Bagaimana caranya kita menggunakan copywriting yang baik dalam menawarkan produk sehingga seakan-akan kita tidak menjual langsung? Nah, kalau bisa berarti tekniknya anda sudah naik level nih 😀
Sebelumnya saya tanya, Writing dan Copywriting, menurut Anda ada nggak bedanya?
Ya ternyata beda bangetttzz…
Kalau dilihat writing (kita artikan tulisan biasa) dan copywriting, bedanya sangat jauh! Jika Anda belum sepenuhnya paham, ini bedanya:
1. Dalam copywriting, tulisan menonjolkan tujuan tertentu
Dalam copywriting, sumber boleh diambil dari berbagai sumber artikel namun hasil tulisannya sudah tentu berbeda. Bisa jadi dari artikel A kemudian ditulis kembali untuk mempromosikan sesuatu, informatif atau hanya opini. Yang terpenting adalah topik yang dipilih akan membawa dampak terhadap pembacanya. Entah itu untuk mengajak melakukan sesuatu, tidak melakukan sesuatu, membeli dua sekaligus, dan lainnya.
2. Copywriting adalah tulisan yang menjual sesuatu
Dari suatu artikel, dengan teknik penulisan copywriting, artikel tersebut dapat diubah menjadi artikel yang lebih menjual. Inilah tugas penting untuk Anda belajar terus bagaimana mengembangkan tulisan Anda untuk menjual, tanpa orang merasa Anda sedang menjual. Lho kog bisa? Ya, bisa banget! Tulisan copywriting yang menjual adalah tulisan yang fokus pada poin penting yang dapat membuat produk dapat dijual tentunya.
3. Terdapat Call to Action
Pada tulisan copywriting, adalah tugas Anda untuk mempengaruhi dan mengajak calon customer Anda lebih dari sekedar informasi. Tulisan Anda harus dapat menggugah keingintahuan orang dan membuat mereka akhirnya setuju dengan Anda. Setelah mereka setuju, pada akhir artikel Anda akan mengajak mereka untuk membeli produk Anda, atau mereferensikan produk Anda. Sebaiknya pada satu artikel hanya ada satu ‘call to action’ guna menghindari orang akan bingung ingin memilih yang mana.
4. Cara Penulisan dan bahasa copywriting berbeda
Tentunya Anda mengerti bahwa masing-masing produk memiliki target marketnya sendiri. Oleh karena itu bahasa yang Anda gunakan juga harus sesuai dengan target market Anda. Misalnya saja Anda menjual pakaian anak-anak, ingat bahwa pembeli Anda bukan anak-anaknya melainkan ibu bapaknya. Sehingga Anda akan menulis bahasa untuk umur 25-35.
Itulah beda tulisan biasa dengan Copywriting. Gunakanlah Copywriting yang tepat dalam marketing anda 🙂