Assalamu’alaikum sobat,
Dalam kesempatan kali ini saya akan memberikan tips dan strategi dalam mengelola keuangan pribadi. Ini sangat bermanfaat untuk keberhasilan anda ke depannya sekaligus untuk meningkatkan investasi anda dalam ilmu maupun usaha.
Mungkin Anda paling hebat dalam menjual, mungkin Anda paling pintar dalam mempromosikan produk, mungkin bisnis anda saat ini sudah berhasil mendapatkan penghasilan berlimpah untuk anda, Tapi ada satu hal yang penting, kalau Anda tidak baik dalam mengelola uang. Semuanya akan sia-sia.
Banyak kejadian usaha atau bisnis yang pengaturan keuangannya tidak baik akhirnya sedikit demi sedikit mengalami kemunduran, kolaps, dan bangkrut. Umumnya karena dicampurnya antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnisnya, tanpa dipisahkan, dan tidak ditentukannya pos-pos keuangannya sehingga pengeluaran tidak terkontrol. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan keuangan.
Ingat yah, artikel ini saya khususkan dalam hal mengelola keuangan pribadi. Kalau Anda sudah usaha berarti keuangannya sudah dipisah antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha (jangan sampai keuangan pribadi dan keuangan usaha dijadikan satu). Dan Anda sebagai owner, saran saya dibayar oleh rekening usaha Anda dengan sistem gaji, sesuai dengan biaya hidup Anda. Jangan sampai penghasilan usaha naik, gaya hidup juga naik. Mending jadi karyawan aja kalau seperti itu, serius.
Kalau Anda punya beberapa usaha, berarti masing-masing usaha kesemua keuangannya juga harus dipisah. Misalkan anda punya 3 usaha, saat ini ada yang larinya kenceng banget, ada satu yang harus investasi besar-besaran supaya larinya lebih kenceng lagi di masa depan dan ada yang larinya loyo banget. ketiga rekeningnya anda pisah. Kalau satu loyo, dia tidak bisa minta bantuan sama yang lain. Yang loyo itu harus semangatkan diri dan bikin strategi supaya bangkit. Kok gitu? Iya memang gitu. Supaya bisa mengunci resiko.
Banyak usaha yang bangkrut, karena saling bantu-bantuan. Pas usaha A colaps, usaha B yang lagi larinya kenceng membantu usaha A. akhirnya apa? Profit yang harus digunakan usaha B buat lari lebih kenceng tapi gak bisa dipakai karena terpakai untuk mengcover usaha A. Akhirnya usaha A colaps, usaha B melambat dan akhirnya colaps juga.
Jadi Strategi Pertama adalah Pisahkan.
Ya, betul Pisahkan.
Saya akan menjelaskan tentang beberapa pos keuangan pribadi yang saya sarankan untuk anda pakai sebagai referensi. Boleh?
Nah, jadi ceritanya pos-pos ini merupakan alokasi yang Anda lakukan setelah Anda mendapatkan gaji entah itu gaji Anda sebagai karyawan atau sebagai pengusaha.
Pos Pertama: Sosial & Keagamaan 15%
Yes, alokasikan 10% dari penghasilan Anda untuk memberi bagi kegiatan agama & sosial. Ingat, ini adalah prioritas utama. Biasanya saya langsung memberikan 10% dari pendapatan saya di minggu pertama sebagai infaq dari rezeki saya. Dan saya alokasikan 5% lain untuk sodaqoh, infaq, memberi dalam satu bulan itu. Mau dilebihkan juga tidak apa-apa karena InshaaAllah Allah akan memberikan yang lebih baik dan berlipat dari yang kita berikan. Penting untuk diperhatikan, Orang Kaya bukanlah orang yang paling banyak meraih omzet, tetapi paling banyak memberi.
Jika Anda belum pernah atau belum rutin mengalokasikan 10% dari pendapatan Anda untuk Sosial & Keagamaan, saya sarankan Anda untuk melakukannya. Serius, Lakukan saja. Jangan heran kalau akhirnya hati akan lebih tentram dan sering dapat rezeki yang tidak terduga-duga.
Kok bisa? Hehe.. bicara soal memberi kan memang sudah hukum Tuhan. Siapa yang memberi dia akan menerima bahkan berlipat ganda. Betul?
Pos Kedua: Investasi Otak 15%
Mengapa ini merupakan Pos Kedua? Karena sampai saat ini, Dari pengalaman saya, Investasi inilah yang paling berharga dibandingkan model investasi yang lain. Saya termasuk orang yang “butuh” dalam berinvestasi di sini. Dalam tahun ini saya sendiri sudah menghabiskan biaya cukup banyak untuk beli buku bisnis, software dan juga tools untuk kelancaran bisnis saya. Untuk seminar biasanya saya ikut yang Gratisan tapi ilmunya tidak kalah dengan yang berbayar karena pembicaranya juga sudah pilihan.
Wah, jangan ditanya lagi saya habis berapa selama ini untuk investasi otak sehingga bisa tahu ilmu bisnis online dan offline. Tapi kalau Anda tanya saya, mengapa hidup saya bisa berubah bumi dan langit hanya dalam waktu 2 tahun setelah saya memutuskan keluar dari pekerjaan saya sebagai karyawan, jawabannya adalah karena saya “Gila” Belajar, ilmu bisnis online dan offline semua saya pelajari.
Ya saya tahu, saya mengerti, mungkin ada teman-teman Anda atau mungkin Anda sendiri yang “Gila” belajar tapi kok tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sebenarnya tidak ada yang salah ketika Anda memutuskan belajar. dan sampai saat ini, step Anda sebenarnya sudah benar. Tapi mungkin saja Anda melupakan step berikutnya, yaitu Praktek Gila-Gilaan atau orang biasa mengatakan ‘do action, not just learn and talk only’.
Kalau mau cepat berhasil ya harus “Gila”. Belajar Gila-Gilaan, Praktek juga Gila-Gilaan. Ini yang banyak dilupakan orang. Betul?
Ayo, mulai beli Buku, ikut seminar, beranikan diri untuk ikut Workshop. Kalau Belajar & Prakteknya gila-gilaan, InshaaAllah nanti hasilnya juga gila-gilaan. Buktikan sendiri! 🙂
Pos Ketiga: Investasi 20%
Nah ini juga penting. Fokus kita kedepannya bukan kerja terus-terusan demi uang kan? Oleh sebab itu harus persiapan dari sekarang dengan membeli aset. Bisa itu dengan investasi di Properti, Bisnis yang sudah tersistem, Emas, Saham Usaha, maupun investasi untuk pengembangan cabang usaha kita.
Tapi ingat, sebelum investasi ada baiknya Anda belajar dulu investasi yang ingin Anda geluti. Bisa baca bukunya, ikut workshopnya atau bergaul dengan investor-investor.Karena ilmu itu mengurangi biaya trial and error. Daripada melakukan investasi bukannya untung tapi malah buntung, ya lebih baik belajar dulu. Ok?
Pos Keempat: Kebutuhan Hidup 50%
Ini baru yang terakhir. Coba baca lagi judul di pos keempat ini.
Iya betul.. ‘Kebutuhan Hidup’, bukan ‘Gaya Hidup’.
Kalau untuk memenuhi Kebutuhan Hidup pasti 50% dari pendapatan cukup. Tapi kalau hidupmu banyak Gaya, ya gak cukup-cukup hehe.. ^.^
Biasakan diri untuk hidup sederhana. Coba amati daftar orang terkaya di dunia, mayoritas kehidupan mereka sederhana. Gak Banyak Gaya.
Dan…,, Iya.. mungkin anda dalam hati bertanya, dari tadi saya kok gak bahas tentang hutang? kalau punya hutang bagaimana tuh? hehe..
Kalau soal hutang, simpel jawabannya. Kurangi dari Pos Keempat untuk mengangsur Hutang anda. Jika tidak tertutupi juga, baru kurangi Pos Ketiga. Kalau masih kurang juga baru Pos Kedua.
Intinya dalam pengelolaan keuangan, yang jadi prioritas adalah Sosial/Keagamaan & Ilmu. Kalau 2 hal ini yang anda prioritaskan, InshaaAllah hidup anda akan berubah ke arah yang lebih baik.
Jadi, lakukanlah pengaturan keuangan anda mulai saat ini juga jika memang anda belum melakukannya saat ini. Jangan ditunda-tunda lagi. Action now!
Ok, mudah-mudahan artikel tentang strategi pengelolaan keuangan pribadi ini bisa bermanfaat untuk anda, komentar dan saran dari anda saya tunggu 🙂