Assalamu’alaikum sobat,
Saya tidak sabar ingin berbagi cerita menarik ini dengan anda, yaitu rahasia mengapa hanya sedikit (minoritas) penduduk dunia ini yang bisa meraih keberhasilan. Pengen tau atau mau tau banget? hehehe…
Jadi begini, Saya punya cerita menarik tentang 2 orang pemotong kayu dari bukunya Chet Holmes yang berjudul “Sell Anything” yang sangat pas dengan bisnis yang sedang kita jalankan.
Begini ceritanya..
Disuatu kampung ada seorang pemotong kayu sebut saja si A terus memotong kayu SEPANJANG HARI. Di lain pihak, tetangganya, si pemotong kayu B mengalokasikan sebagian waktunya untuk BERISTIRAHAT.
Setelah hari menjelang sore, apa yang terjadi…. pemotong kayu B mendapatkan lebih banyak kayu daripada pemotong kayu A. Loh, koq, bisa? Inilah jawabannya…
si A bertanya, “Bagaimana kamu bisa mendapatkan kayu lebih banyak? kamu beristirahat cukup lama dan cukup sering!”.
si B pun menjawab, “Aku TIDAK HANYA istirahat. Aku juga MENGGUNAKAN waktu istirahatku untuk MENAJAMKAN GERGAJI”.
Gimana, sudah kebayang kan kenapa si pemotong B dapat lebih banyak? A bekerja terus tanpa berusaha untuk menajamkan gergajinya sehingga ada saatnya dia lelah dan gergajinya tumpul sehingga tidak bisa meraih hasil maksimal dalam memotong kayu, sedangkan B walau tidak terus menerus kerja.. dia meluangkan waktu istirahatnya untuk menajamkan gergajinya agar hasil kerjanya lebih baik dan optimal sehingga mendapatkan potongan kayu lebih banyak.
Kalau dalam kehidupan nyata kita bekerja, A digambarkan seorang pekerja keras yang selalu bekerja sesuai tuntutan kerjanya tanpa meluangkan waktu untuk istirahat dan mengembangkan ilmunya. Dia tidak ada pemikiran untuk meningkatkan ilmu dan mengembangkan ilmunya untuk meraih hasil yang lebih baik lagi karena dirinya merasa keadaan sekarang sudah cukup. Waktu yang ada dia pakai untuk selalu bekerja dengan pemikiran kalau bekerja terus maka hasil yang dia dapatkan akan lebih banyak. Padahal kenyataannya tidaklah demikian, karena fisik punya keterbatasan kekuatan. Tidak selamanya A mampu bekerja keras seperti itu. Gambaran yang baik adalah si B, dia juga bekerja sesuai dengan kewajibannya, tapi dia menyisihkan waktunya untuk istirahat dan meningkatkan ilmunya dengan punya pemikiran untuk mendirikan usaha mandiri untuk meraih hasil yang lebih besar.
Jadi kesimpulannya begini, sisihkan atau alokasikan waktu Anda juga untuk menajamkan keterampilan yang mendukung penjualan Anda (jika bisnisnya jualan), kemampuan yang Anda miliki, dan sumber daya Anda, niscaya Anda akan lebih produktif dalam melakukan bisnis anda.
Apabila Anda mengalokasikan waktu Anda untuk menajamkan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan disetiap celah bisnis yang Anda jalankan, maka bisnis Anda akan berjalan secara LEBIH BAIK, LEBIH CEPAT, dan LEBIH EFISIEN.Menurut sebuah artikel di Harvard Business Review, hanya 10% dari penduduk dunia yg memiliki ‘pola pikir belajar’. Mereka adalah orang-orang yang terus mencari dan menyukai pembelajaran. Sisanya yang 90% tidak akan pernah berusaha meningkatkan keterampilan mereka kecuali jika keterampilan memang diharuskan untuk dimiliki dan ditingkatkan sebagai persyaratan dari pekerjaannya. Saya yakin sekali ini bukan Anda ya.. 😉
Namun demikian, sedikit sekali orang yang mau mengikuti training atau workshop yang berhubungan untuk meningkatkan kualitas dan penjualan mereka atau minimal membeli buku yang mengembangkan pola pikir dan ilmu bisnisnya. Beberapa berpendapat bahwa training atau workshop, membeli buku atau ecourse yang bagus hanya mengganggu kegiatan penjualan dan menghamburkan uang.
Dengan pelatihan yang berkala setiap bulannya atau minimal dua kali dalam setahun, membeli buku, dan ecourse yang berkualitas maka Anda telah mematok standar kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi.
Sekarang jawab pertanyaan ini:
Apa rencana seminar yang Anda akan ikuti untuk meningkatkan keterampilan dan ilmu Anda?
Workshop seperti apa yang akan Anda ikuti dalam waktu dekat ini?
Buku apa yang akan Anda baca untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan anda?
Orang yang berhenti belajar adalah awal dari ketertinggalan dan kebangkrutan di masa depan.
Oke.. sekian dulu ya cerita dari Saya yang Saya kutip dari bukunya Chet Holmes, semoga bermanfaat untuk memotivasi anda mengembangkan diri dalam meraih sukses 🙂