Assalamu’alaikum sobat,
Ini ada sedikit cerita, dibaca dulu yaa..
————————————————————–
Disaat si A dalam kondisi hidup sulit, temannya si B bertanya, “kamu percaya gak sama Allah?”
Jawaban si A, “Ya percaya lah…”
si B menjawab, “PREETT! Kalo kamu percaya, kenapa kamu ngeluh terus? ”
JLEB! Seketika itu si A terdiam.
si B melanjutkan, “Kalo kamu percaya sama Allah, hidup kamu harusnya gak susah terus-terusan seperti ini…”
Saat itu si A merasa tak punya alasan untuk ngeles, A cuma bisa terdiam dan merenung, karena dia rasa benar juga yang B katakan, dia bilang percaya sama Allah tapi cuma di mulut saja, sedangkan di hati secara sadar atau tidak, ternyata terbersit ketidakyakinan akan pertolonganNya, bahkan ada rasa marah, merasa tidak adil, merasa diabaikan, merasa doa-doa tidak didengarkan, dst, …
Padahal kalau mau direnungkan lagi, semua kesulitan hidup ini terjadi akibat perbuatan si A sendiri, akibat keputusan-keputusan keliru yang si A lakukan, tapi si A malah menyalahkan Allah untuk kesalahan yang dia perbuat.
si A merenung, selama ini dia berdoa, tapi tak ada keyakinan di sana, yang ada hanya rasa frustasi, dan kemarahan yang tersembunyi. Doa-doa yang ia panjatkan ternyata bukan permintaan, tapi berbentuk protes akan keadaan.
Lalu si A bertanya pada si B, karena dia juga pernah mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya berhasil bebas setelah memperbaiki hubungannya dengan Sang Maha Pencipta.
A bertanya, apakah dia selalu yakin saat berdoa?
Jawabannya ternyata, “Ya”
Sangat manusiawi jika ada ketakutan dan kecemasan doa tidak terkabul, tetapi paling tidak kita harus punya keyakinan bahwa doa kita pasti dikabulkan oleh Allah. Allah telah berjanji untuk mengabulkan doa hamba-Nya, yang perwujudannya bisa langsung dikabulkan, ditunda dulu di waktu lain, atau diganti dengan yang lain.
Dari cerita si B itu si A belajar tentang melatih keyakinan, karena itulah problem dia selama ini, tidak yakin akan pertolonganNya, tidak yakin akan solusi terbaik dariNya, karena si A selalu ingin solusinya sesuai dengan keinginan dan harapannya.
——————————————————————–
Sobatku,
dari cerita di atas, mungkin ada diantara kita yang pernah mengalaminya.
Saya sadari melatih keyakinan itu butuh proses yang tidak sebentar, apalagi ditengah masa sulit. Tetapi justru masa sulit itulah saat yang terbaik untuk mulai melatih keyakinan.
Cara yang saya lakukan untuk melatih keyakinan adalah dengan merenung, tentang doa-doa yang pernah terkabul selama ini, sekecil apapun itu, bahkan saya merenung tentang ada doa-doa yang saya minta tanpa sadar, yang berupa ucapan-ucapan atau pikiran-pikiran yang cuma selintas, tapi ternyata menjadi doa yang terkabul.
Dengan merenungkan bukti-bukti terkabulnya doa tersebut, maka keyakinan pun muncul, sehingga tekad untuk memperbaiki keyakinan pun semakin kuat.
Melatih keyakinan bukan hanya dilakukan saat hidup sulit, karena kita perlu juga melakukan maintenance untuk mempertahankan keyakinan itu meski disaat senang. Dan karena melatih keyakinan adalah proses yang tak akan berhenti selama kita hidup di dunia ini.
Melatih keyakinan berarti yakin bahwa apapun bentuk solusi yang Allah berikan, itulah yang terbaik untuk kita dapatkan. Istilah arabnya yaitu ‘Khusnudzon billah’ (berbaik sangka pada qodar Allah), dan dalam bahasa inggrisnya bisa dikatakan termasuk ‘positif thinking’ (berpikir positif).
Berusahalah untuk melakukan yang terbaik dan berserahlah padaNya untuk mewujudkan doa-doa kita dalam bentuk yang terbaik pada saat yang paling tepat sesuai kehendakNya.
Semoga doa dan keinginan akan impian kita semua bisa terwujud.. aamiin..