Ada artikel bagus sekali dari Mas Jaya Setiabudi:
“MY FRIEND JOHN” SAID
Bagaimana cara halusnya?
Dengan pendekatan (pesan) tak langsung, seperti:
• Kasus serupa dari orang lain, dengan solusinya.
• Penelitian ahli (ahli beneran, lebih afdol bergelar).
• Data statistik (disertai sumbernya).
• Kutipan orang yang dikagumi kebanyakan audiens.
• Testimoni pengguna (alami, bukan dibuat).
Contoh:
“Saya sudah membuktikan sendiri, bahwa kualitas produk saya adalah yang terbaik.” >> Emang siapa loe? Ya iya, yang jual mesti ngomong yang bagus-bagusnya. Kecuali Anda adalah orang yang kredibilitasnya sudah dikenal oleh audiens Anda.
Beda dengan:
“Hasil penelitian dari Laboratorium ABC, dikepalai oleh Prof XYZ, menyatakan JKL mampu membunuh 90% bakteri Anu Anu”.
“Penjualan retail online di Indonesia naik 44% tahun 2014, dengan populasi pengguna internet sebesar 82 juta. (sumber: statista, tech in asia)”
“Kawan saya, Kadir, tahun 2014 lalu mengindap diabetes kronis, hingga salah satu ibu jarinya nyaris diamputasi. Di tengah keputus-asaan, seorang karib membawakan daun yakon (smallanthus sonchifolius), diseduh dan diminum 2 kali sehari. Hanya dalam 20 hari, lukanya sembuh dan gula darahnya menjadi normal. Sungguh keajaiban..”
“Penelitian 1 juta UKM di Amerika: 40% tutup di tahun kedua, 80% tutup di tahun kelima, 96% tutup di tahun kesepuluh. Hanya 4% saja yang bertahan. Kenapa..?”
“Awalnya saya tak percaya, tapi setelah mencoba rutin selama 7 hari, anu saya beneran bertambah 5 cm. Trimakasih Tong Tong..!”
Testimoni pengguna sebenarnya sangat powerful, sayangnya iklan seperti Tong Fang menurunkan citra testimoni. Saya masih menggunakan testimoni, tapi yang alami, yaitu dengan screenshoot akun social media pengguna yang nyeplos spontan dan TIDAK DIMINTA.
Pembeli akan semakin pintar, meski juga masih banyak yang gampang ditipu-tipu. Kembali lagi kepada value (integritas) Anda saat berjualan dan ujungnya ada di tingkat kepuasan pelanggan.
Teknik diatas disebut Teknik Induksi My Friend John sangat ampuh, terutama bagi Anda ‘rakyat jelata’ yang tak punya ‘Personal Power’ dan duplicable bagi semua penjual. Tentu saja validitas sumbernya harus dipertanggung jawabkan.
Teknik induksi adalah suatu kaidah bahasa (language) untuk menggiring lawan bicara masuk ke kondisi trance (fokus), agar pesan yang akan kita sampaikan mau dibaca oleh audiens.
bisa digunakan sebagai pembuka atau di bagian tengah/akhir copy writing sales letter Anda. Tentu ada kaidah-kaidah yang harus dipenuhi dalam penulisannya.
Setelah mengikuti Yubinar “Teknik Induksi dalam Copy Writing”, 11 November 2015, Anda akan memahami teknik induksi lainnya:
– My Friend John (lebih detail)
– Personal Power
– Naturally
– Pacing Leading
– Pattern Interruption
– Confusion
– Repetition
Jangan lupa mendaftar disini: