Assalamu’alaikum sobat,
Pernahkah Anda memotivasi teman Anda yang lagi galau karena masalah keuangan, lalu dia menyanggah motivasi Anda dan mengatakan bahwa hidup tak semudah kata-kata motivasi?
Atau Anda yang mengalaminya sendiri? Sulit dimotivasi, dan selalu merasa paling menderita sedunia?
Bahkan meskipun Anda sering mendengar cerita tentang orang-orang sukses yang dulunya lebih menderita dari Anda, tapi Anda tetap keras kepala dan mengatakan bahwa “Itu mah mereka, saya beda lagi, saya gak seberuntung mereka, hidup saya ini teramat sangat sulit, hancur, habis sehabis-habisnya!”
HATI-HATI MENTAL MISKIN!
Hati-hati pula ketika Anda dimotivasi tapi malah mencari pembenaran atas mental miskin Anda dengan mengatakan:
- Saya gak bisa apa-apa
- Saya gak bisa jualan
- Saya cuma ini bisanya
- Saya sudah usaha tapi belum hasil
Jangan-jangan sebenarnya yang menghambat kemajuan hidup Anda hanyalah satu kata yaitu MALAS atau bahkan GENGSI.
Cobalah renungkan, kita hidup di dunia ini sudah dipersenjatai dengan kemampuan untuk bertahan hidup. Selalu ada cara untuk mencari uang asal kita mau. Tapi saya mengamati cukup banyak orang yang hidupnya kesulitan tapi tidak mau bergerak untuk mencari uang padahal keluarga butuh makan.
Kadang terjadi seorang suami hanya diam saja di rumah mengkhayal dapat uang banyak agar kesulitan hidup berakhir, tapi sayangnya dia tidak melakukan apa-apa selain diam di rumah dan berharap solusi mudah, sehingga akibatnya malah sang istri lah yang bergerak ke sana kemari bekerja apa saja yang penting anak-anak bisa makan.
Kalau kita mau tebas rasa gengsi, maka sebenarnya jadi tukang ojek pun bisa dilakoni untuk sementara yang penting keluarga bisa makan. Tapi berapa persen orang yang MAU melakukan hal itu?
Oke sekarang sudah ada internet, kita bisa jualan di internet, gak perlu jadi tukang ojek, tapi seberapa besar usaha yang dikerahkan untuk berpromosi agar jualannya laku?
Cuma update status di Facebook sekali? Dan berharap langsung dapat ribuan pembeli? Padahal belum tentu audiencenya tertarget?
Ketika seseorang tidak tahu harus berbuat apa, kebanyakan karena belum tahu ilmunya, karena itu kita harus MAU untuk cari tahu.
Ketika seseorang mengatakan tidak bisa apa-apa, tidak bisa jualan, maka pelajarilah ilmu baru, pelajarilah ilmu jualan kalau perlu, jangan hanya berdiam diri dan terus-terusan melabeli diri tidak mampu.
Ketika seseorang mengatakan sudah berusaha tapi belum ada hasilnya, maka sebelum mengatakan usahanya tidak berhasil cobalah cek dulu:
- Sudah seberapa besar usaha yang dilakukan?
- Sudah seberapa benar step yang dilakukan?
Hindari pula mental malas berikut:
– Malas belajar
– Malas praktek
– Malas bekerja
– Malas untuk bersabar
– Malas untuk konsisten berusaha
dan yang ada dalam gambar ini
Nah.. umumnya, penghambat rejeki terbesar itu ternyata adalah mental miskin yang berwujud KEMALASAN dan RASA GENGSI.
Maka pantaslah walaupun sudah berusaha meningkatkan ibadah, sudah sedekah, dan sudah ikut berbagai pelatihan pengembangan diri serta rajin baca buku motivasi tapi hidup tak kunjung berubah kalau masih belum sadar akan wujud penghambat rejeki yang berupa mental miskin malas dan gengsi ini.
Rejeki itu tak akan bisa kita jemput kalau hanya berharap duit jatuh dari langit tanpa perlu usaha, padahal Tuhan sudah menunjukkan banyak jalan yang bisa kita tempuh tapi kita tolak semua peluang itu karena merasa ribet, malas mengerjakannya, dan belum apa-apa sudah merasa sulit melakukannya.
Itulah sobat, mengapa saya pribadi punya resep: usaha dengan diiringi berdoa lalu pasrahkan hasilnya pada Allah – dalam mendapatkan apa yang saya inginkan dalam kehidupan ini. Usaha berarti ada aksi untuk berusaha menggapai apa yang diinginkan, bukannya bermalas-malasan atau gengsi/malu untuk melakukan usaha.
Motto saya adalah : “Do The Best Things that You Can Do” (Lakukanlah hal yang terbaik yang bisa kamu lakukan), Itulah resep dan motto saya, lalu resep dan motto kamu apa? 😉