Di era digital dan modern sekarang ini, punya pekerjaan resmi atau tidak bukanlah hal yang penting. Selama kita punya penghasilan rutin, seharusnya hal itu tidak menjadi masalah.
Namun hidup di negara Indonesia dengan masyarakat yang masih menilai seseorang dari pekerjaannya adalah tantangan sendiri untuk Digital Workers, karena walaupun mereka sudah bekerja siang-malam, belum tentu orang lain melihatnya begitu. Pernah punya tetangga yang sampai saat ini bertanya-tanya apa sih pekerjaan Anda?
Kalau pernah, jangan khawatir karena anda tidak sendirian. Berikut ini 10 jenis pekerjaan yang sering dianggap pengangguran di Indonesia:
1. Professional Hobbies
Pekerjaan yang terbaik di dunia adalah hobi yang dibayar. Begitu kata pepatah. Namun tidak begitu kenyataannya.
Melakukan hobi yang anda suka adalah salah satu cara yang paling rentan untuk dianggap pengangguran. Apalagi kalau hobi tersebut tidak terlihat menghasilkan.
Sebut saja misalnya hobi yang berhubungan dengan binatang seperti pelihara kucing, anjing, burung, reptil, kura-kura, jangkrik atau bahkan semut Jepang. Begitu juga dengan tanaman, sebagian besar orang akan menganggap anda main-main ketika bilang pekerjaan utama anda adalah memelihara anggrek.
Hobi yang mahal pun masih sering dianggap remeh kalau anda belum berhasil. Misalnya seperti hobi fotografi, surfing, atau hobi balap, apalagi kalau cuma balap karung tingkat RT.
2. Gamer
Menjadi seorang gamer profesional adalah hal yang sangat absurd dalam pandangan masyarakat kita. Jelas saja tidak masuk akal kalau main game bisa menjadi pekerjaan utama.
Walaupun sebenarnya industri game adalah tambang uang yang sangat besar. Hanya beberapa professional gamer yang benar-benar bisa menghasilkan uang. Jadi label pengangguran yang menempel di dahi para gamers saat ini masih sulit dilepaskan.
3. Designer
Tahukah anda kalau kualitas desain asal Indonesia banyak diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia? Hal itu disampaikan oleh Willix Halim yang merupakan Vice President of Growth Freelancer.com yang merupakan situs freelance terbesar di dunia.
Sayangnya menjadi designer mandiri tidak membuat kamu kebal dari tuduhan pengangguran. Walaupun sering nongkrong di cafe atau kemana-mana pakai kaos dengan design ekslusif, tetap saja kolega anda bilang kalau anda tidak punya pekerjaan.
4. Youtuber
Profesi sebagai Youtuber baru ada beberapa tahun belakangan. Tetapi tak kalah diminati sebagai sumber pendapatan. Di negara kita tercinta ini pun sebenarnya banyak yang tiap bulan menerima kiriman dolar dari iklan Youtube. Pekerjaannya tiap hari merekam acara televisi lalu mengunggahnya ke Youtube agar dapat ditonton oleh keluarga kita di luar negeri.
Belum lagi yang memang menjadi Artis Youtube seperti Bayu SKAK dan Raisa (Ya, Raisa dulunya adalah artis Youtube). Mereka sekarang menikmati ketenaran menjadi artis dunia maya dengan penghasilan puluhan bahkan ratusan juta.
Namun, sebelum sampai disitu, siap-siaplah anda di cap sebagai pengangguran yang suka nonton video abu-abu.
5. Internet Marketer
Terdengar keren ya? Tapi begitu ditanya paman anda yang usianya sudah 50 tahun dan anda menjawab bahwa pekerjaan anda adalah Internet Marketing, maka dia akan membalas dengan pernyataan singkat yang menohok hati, “Oohh.. Sales…”
Internet marketing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan jual-menjual secara online, baik itu barang fisik atau digital. Tapi hati hati kalau anda menjual barang ke Amerika dan mengambil supplier dari China. Karena kalau hal itu anda ceritakan ke calon mertua, dia hanya akan mengangguk dan tersenyum sambil bilang “eekkebo” dalam hati.
6. Blogger
Menjadi penulis adalah pekerjaan yang sejak lama susah diakui keberadaannya, terutama kalau anda belum punya buku atau sudah menerbitkan buku tapi belum laku.
Menjadi penulis online bahkan tidak diakui sebagai pekerjaan kecuali oleh teman-teman sesama blogger. Padahal dunia online tidak akan pernah ada kalau tidak ada tulisan. Teks adalah bentuk komunikasi awal di internet sebelum adanya gambar dan video.
Tetapi meskipun tetangga kerap bingung kalau anda terima gaji di kantor pos via Western Union, mereka tetap akan menganggap anda pengangguran, apalagi kalau anda sering bergadang malam-malam karena kejar setoran.
7. App/Game Developer
Punya smartphone? Tentu anda tahu kalau setiap dari setiap app atau game yang di download, seseorang di luar sana dengan senang hati menerima kiriman gaji. Mereka itu adalah developer.
Developer besar mempunya kantor dan team. Tapi tak sedikit developer individu yang bekerja sendirian di ujung rindu. Gajian bisa setiap minggu, tapi apa daya kekasih tak jua datang walau telah lama ditunggu.
Meskipun prestasi developer lokal Indonesia tak dapat di remehkan, tetap saja penghuni kontrakan sebelah menganggap anda sebagai species langka, setengah mahasiswa setengah pengangguran.
8. Translator
Apakah anda pernah bertemu dengan seseorang yang bekerja sebagai translator? Jangan-jangan anda tidak tahu kalau ternyata pekerjaan ini ada?
Seorang translator bersertifikat bisa bekerja dari mana pun di ujung bumi pertiwi asalkan masih terkoneksi dengan internet. Dokumen resmi dan rahasia biasanya dikirimkan melalui email kepada translator untuk diterjemahkan sesuai pesanan.
Karena banyak yang tidak memahami cara kerjanya, maka banyak translator yang ‘nyambi’ jadi guru atau dosen daripada di cap sebagai pengangguran di desanya.
9. Makelar
Istilah PALUGADA sangat populer di tahun 1990an. Saat ini pun jenis pekerjaan ini bertransformasi sesuai perkembangan teknologi, sekarang namanya jadi broker untuk barang mahal seperti properti, dan menjadi dropshipper untuk barang yang lebih terjangkau.
Menjadi dropshipper adalah pilihan yang simpel untuk calon pengusaha pemula, selain karena tidak perlu modal banyak, menjadi dropshipper dapat mengasah insting bisnis dan mempertajam intuisi dalam membaca peluang pasar.
Namun, resiko terberat menjadi dropshipper adalah dianggap pengangguran yang tiap hari kerjanya cuma chattingan, smsan atau telponan dengan mantan, padahal sedang melayani pelanggan. Sungguh kesian.
10. Traveller & Backpacker
Nah, profesi yang sering dianggap sebagai pengangguran luntang lantung adalah traveller, rider atau backpacker. Karena tiap hari mereka jalan-jalan dari kota ke kota, seolah-olah tak bisa kerja.
Padahal menjadi traveller adalah salah satu pekerjaan paling asyik di dunia. Anda dibayar oleh sponsor atau bisa mendapat uang dengan menjadi penulis, fotografer atau reporter sambil berkelana.
Sayangnya, meski sudah memakai kaos National Geographic original, pekerjaan anda menjadi tidak bermakna karena kemanapun kamu pergi, kamu bertemu traveller wannabe yang bisanya cuma seflie. Walhasil kamu ketularan dapet stempel pengangguran gara-gara kelakuan alay kurang kerjaan.
Apapun itu, jangan sampai predikat pengangguran menghalangi anda dari berkarya dan berkreatifitas, karena menjadi pengangguran yang berpenghasilan itu keren!
Sumber : LINK